Copyright © Catatan Kosong
Design by Dzignine
Sabtu, 15 Desember 2012

Ending Supernova 1 Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh



Eerrr… melanjutkan postingan sebelumnya tentang kesatria putri dan bintang jatuh, ah aku baru selesai baca dan gak bisa cerita. Kagum. Aku dibuat terjebak dalam filosofis kehidupan yang indah dengan permainan kata-kata yang ditulis Dee dalam buku ini. Subhanallah kata-katanya. Sulit menjelaskannya. Errr tapi akan aku coba ceritakan inti ceritanya. 

At the end, Sang Putri, Rana, kembali pada yang seharusnya memilikinya, Arwin. Rana kembali ketika Arwin begitu tulus merelakan Rana memilih untuk pergi meninggalkannya atau tetap bersamanya. Arwin merasa kebahagiaan Rana lebih penting. Ini membuat Rana sadar betapa besar cinta Arwin kepadanya dan betapa besar jiwa Arwin menerima kenyataan bahwa Rana kurang bahagia bersamanya. Dengan membebaskan Rana, ternyata Arwin justru mendapatkan kembali Rana. Sementara Kesatria, Ferre, benar-benar jatuh patah hati, tetapi kemudian dia bangkit bersama Bintang Jatuh dan jatuh cinta pada Bintang Jatuh, Diva. Tapi Bintang Jatuh dan Sang Kesatria berpisah ketika mereka sama-sama sadar saling mencintai. Mereka merasa terikat walau terpisah. Mereka tahu satu sama lain dan membiarkan kebebasan menjadi semacam ikatan bukti mereka saling mencintai. Bintang Jatuh, Diva, menjual rumah dan semua isinya, ia ingin pergi berkeliling dunia sendirian bebas menikmati hidup dan alam. Sementara sang Kesatria, Ferre, melanjutkan rutinitasnya. Dan mereka berdua yakin pasti akan bertemu lagi. Perpisahan yang indah. 

Tokoh Supernova dalam novel ini ternyata adalah Diva. Dan Supernova itu sendiri ternyata memang ada didunia nyata Reuben dan Dimas. Supernova si Cyber Avatar, Inspirasi Reuben dan Dimas ternyata memang ada dan terjadi. Begitupun cerita ini. Hidup Reuben dan Dimas seperti terbelit jaring laba-laba yang mereka khayalkan sendiri. Mungkin ini juga yang menjadi alasan kenapa cover novel ini berupa jaring laba-laba. Diakhir cerita ini sebuah surrel Supernova menjadi penutup. Ditulis olehnya bahwa 

Supernova bukan okultisme. Bukan Institusi religi. Bukan kursus filsafat. Supernova akan mengolah apa saja-- sejarah mitos sains bahkan daftar belanjaan-- untuk menunjukan simpul-simpul benang perak dalam jaring laba-laba kehidupan… 
Di alam relative yang serba tidak pasti ini, Supernova hanya menjaminkan satu hal: perubahan cara pandang kita terhadap hidup akan berdampak besar pada dunia, melampaui apa yang bisa kita bayangkan. (halaman 318) 

Sudut pandang yang dipakai novel ini sudut pandang orang ketiga. Dengan membacanya pembaca akan diajak berputar-putar dalam plot yang menarik dan acak. Akan dibuat bingung dan akan dibuat terkejut. Sesekali novel ini juga menghadirkan cerita lucu tapi keren. Beberapa kali aku harus membaca ulang bagian yang sudah aku baca agar mengerti yang di maksud tulisan itu. Kalau baca novel ini otak ku perlu bekerja sedikit lebih keras. Tapi tiap lembar ceritanya selalu membuat aku kecanduan untuk terus membaca dan mengetahui kisah berikutnya. 

Novel Supernova edisi pertama, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh ini adalah debut pertama Dee dalam dunia sastra yang diterbitkan pada tahun 2001. Ternyata masih ada novel Supernova berikutnya dengan episode Akar(2002), Petir(2004), Partikel(2012),dan selanjutnya adalah Gelombang, dan Inteligensi Embun Pagi. Hehe baru tau 

Well memang penulis yang satu ini cakep bener dah! TOP BeGeTe :D

3 komentar:

  1. Astaghfirullah.. konten nya udh bener bener bagus.pembahasannya keren, bahasa yg dipakai jg bagus. Glodaaakkk... komentarnya obat benjolan di ketiak.. tega bener yg komen di atas.. hadeh..

    BalasHapus
  2. Wah makasih banyak kak review-nya. Memang karya Dee bener2 bagus nggk terduga

    BalasHapus

Tolong komentarnya sopan dan bahasanya yang wajar-wajar saja dan kalau bisa nyambung. Maturnuwun ^^