Copyright © Catatan Kosong
Design by Dzignine
Rabu, 12 Desember 2012

Sinopsis Novel Supernova 1, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh.

Sebuah novel yang gak akan rugi kalau kamu mengambil sedikit jatah uang sakumu untuk membelinya : Supernova, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. By Dee (Dewi Lestari) 

Novel ini tapi novel dewasa. Sebaiknya jangan baca dulu kalau kamu merasa masih anak-anak. 
Novel ini mengisahkan 2 tokoh homoseksual Reuben dan Dimas yang berikrar untuk membuat sebuah masterpiece. Mereka ingin membuat roman sastra berdimensi luas yang mampu menggerakkan hati banyak orang. Satu tulisan riset yang membantu menjembatani semua percabangan sains. Reuben lulusan Johns Hopkins Medical School dengan nilai cumlaude dan Dimas lulusan English literature dari George Washington University.

Reuben yang berkarakter saklek, model-modelnya scientist dan Dimas seorang lelaki romantic yang menurut bahasa Reuben adalah seorang manusia nuansa yang memiliki imajinasi begitu kaya seperti fractal diarea infinit Peta Mandelbrot. Ini aku kata-katanya nyontek dari novel ini. Reuben memang diceritakan sebagai seorang penikmat ilmu sains yang senang ber-teori-ria dalam mengungkapakn sesuatu. Fisika, psikologi, filsafat, seperti tergabung dalam kepala Reuben. Ini juga yang menjadi bobot tersendiri dari novel karya Dee ini. Isi cerita di novel ini menghadirkan tentang proses kreatif dan isi dari novel masterpiece yang ingin Reuben dan Dimas buat itu sendiri. Novel yang menceritakan novel. 

Entah bagaimana daya imajinasi Dee bisa sehebat itu dalam membuat novel Supernova, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh ini. Kata-kata dan setiap isi buku ini menjadi asupan pengetahuan baru sekaligus cerita yang segar dalam dunia sastra, yang pernah aku baca. Aku sendiri sebenarnya bukan geek sastra. Cuma suka baca novel aja sih kalo lagi kosong. Tapi ini adalah salah satu novel terspektakuler yang pernah aku baca. Kenapa aku berani bilang gitu? karena orang-orang “besar” yang berkomentar dihalaman depan novel ini udah berkomentar semacam itu pula. Dan sejauh ini aku sepakat. 

Karya masterpiece yang diceritakan Reuben dan Dimas adalah kisah tentang 4 orang manusia dewasa yang terjebak dalam kehidupan orang dewasa yang rumit. Diceritakan tokoh Rana, Ferre, Arwin, dan Diva. Rana seorang wanita, jurnalis dengan jam terbang tinggi yang karena terpaksa menjadi lulusan Teknik Industri ITB. Hidupnya selama kecil sampai dewasa serba diatur dan tidak bebas. Rana waktu itu 25 tahun menikah dengan Arwin pria 7 tahun diatas Rana, mapan, baik dan sempurna menurut pandangan orang pada umumnya. Awalnya mereka bahagia, tapi lama-lama Rana menjadi sangat bosan dan merasa kehilangan sesuatu, ia menyadari banyak kesalahan yang telah ia lakukan selama ini dalam memilih Arwin sebagai suaminya. Arwin sangat mencintai Rana hingga Arwin nggak pernah punya salah apa-apa sama Rana, dan itulah satu-satunya kesalahan Arwin dimata Rana. Arwin terlalu baik. 

Dalam perjalanan rumah tangga mereka Rana bertemu laki-laki lain dan jatuh cinta padanya. Ferre, laki-laki yang dianggap paling luar biasa pas menurut Rana. Seperti kepingan yang begitu pasnya menempati ruang kosong dalam diri Rana. Ferre seorang lelaki yang pintar dan sukses bukan main diusianya yang masih muda. Ferre single dan belum pernah menikah. Usianya menuju 30 tahun. Rana dan Ferre bertemu dalam kesempatan wawancara kemudian keduanya merasakan jatuh cinta setelah terlibat perbincangan menarik siang itu. Ferre seperti menemukan tokoh Putri dalam dongeng masa kecilnya dahulu. Ferre sebagai sang Kesatria. Rana sebagai sang Putri. 

Begini cerita dalam dongeng tersebut. 

Kesatria Jatuh cinta pada Putri bungsu 
dari kerajaan bidadari. 
Sang Putri naik ke langit. 
Kesatria kebingungan. 
Kesatria pintar naik kuda dan bermain pedang, 
tapi tidak tahu caranya terbang. 
Kesatria keluar dari kastel untuk belajar terbang 
pada kupu-kupu. 
Tetapi, kupu-kupu hanya bisa menempatkannya 
di pucuk pohon. 
Kesatria lalu belajar pada burung gereja. 
Burung gereja hanya mampu mengajarinya 
sampai ke atas menara. 
Kesatria kemudian berguru pada burung elang, 
Burung elang hanya mampu membawanya 
Ke puncak gunung. 
Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang 
Lebih tinggi lagi. 
Kesatria sedih, tapi tak putus asa. 
Kesatria memohon pada angin. 
Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi, 
Lebih tinggi dari gunung dan awan. 
Namun sang Putri masih jauh di awing-awang, 
Dan tak ada angin yang mampu menusuk langit. 
Kesatria sedih dan kali ini putus asa. 
Sampai satu malam, ada Bintang Jatuh yang berhenti 
Mendengar tangis dukanya. 
Ia menawari Kesatria untuk melesat secepat cahaya. 
Melesat lebih cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit 
Dijadikan satu. 
Namun, kalau Kesatria tak mampu mendarat tepat di 
Putrinya, ia akan mati. 
Hancur dalam kecepatan membahayakan, 
Menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat. 
Kesatria setuju. Ia relakan seluruh kepercayaannya pada 
Bintang Jatuh menjadi sebuah nyawa. 
Dan, ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada 
Serpih detik yang mematikan. 
Bintang Jatuh menggenggam tangannya. “Inilah perjalanan sebuah cinta sejati,” ia berbisik, 
“Tutuplah matamu, Kesatria, Katakanlah untuk berhenti begitu 
Hatimu merasakan keberadaannya.” 
Melesatlah mereka berdua. Dingin yang tak terhingga serasa 
Merobek hati Kesatria mungil, 
Tapi hangat jiwanya diterangi rasa cinta. 
Dan, ia merasakannya. “Berhenti!” 
Bintang jatuh melongok kebawah, 
Dan ia pun melihat sosok Putri cantik yang kesepian. 
Bersinar bagaikan gugus Orion ditengah kelamnya galaksi. 
Ia pun jatuh hati. 
Dilepaskannya genggaman itu. Sewujud nyawa 
Yang terbentuk atas cinta dan percaya. 
Kesatria melesat menuju kehancuran. 
Sementara sang Bintang mendarat turun 
Untuk dapatkan sang Putri. 
Kesatria yang malang. 
Sebagai balasannya, dilangit kutub dilukisakan aurora. 
Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Kesatria. 

Dongeng ini menjadi obsesi tersendiri bagi Ferre. Dia tidak terima dengan ending dongeng tersebut. Dia ingin menjadi kesatria dan merubah ending ceritanya. Dalam novel ini sosok Bintang Jatuh diwujudkan oleh tokoh yang bernama Diva. Seorang wanita yang frontal, tegas, berjiwa sosial tinggi, angkuh, bebas, kritis, top model, cantik, dan menjadi pelacur professional kelas atas dengan bayaran dolar. Dalam novel ini Reuben dan Dimas tidak mau menghadirkan Bintang Jatuh sebagai sosok laki-laki. Karena kalau seperti itu ending ceritanya sangat mudah dibaca. Disini Diva si Bintang Jatuh seorang wanita. Lalu siapa tokoh Supernova yang menjadi judul novel ini dan juga hadir dalam cerita ini sebagai cyber avatar? Penasaran sendiri sama endingnya akan seperti apa. Aku juga gak mau loncat langsung baca terakhir-terakhirnya atau googling cari resensi novel ini. Karena kalau gitu jadinya nggak seru. Oke saya belum selesai baca. Banyak tugas kuliah. Resensi ini akan berlanjut kepostingan berikutnya.

10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Setelah baca sinopsisnya jadi pingin belik novelnya,menarik banget !

    BalasHapus
  3. dulu pernah baca kaykya aku di perpus sekolah,, karena merasa gk mudeng aq balikin lagi tuh buku,, ehh gk tahuny sekarang booming tahu gtu aqu baca aja samapai habis,,

    BalasHapus
  4. bagiku, cukup membiingungkan juga membaca novel supernova ini

    BalasHapus
  5. Keren novel dari Dee lestari, cuman untuk novel yang kemarin baru diterbitkan Inteligensi Embun Pagi belum baca. Mampir juga ya ke situs saya nyindir.com, siapa tahu bisa berbagi tulisan, thanks :)

    BalasHapus

Tolong komentarnya sopan dan bahasanya yang wajar-wajar saja dan kalau bisa nyambung. Maturnuwun ^^